Cerita ini berlanjut pada kepergian sang ayah dan ibu ke suatu tempat di bagian lain dari kerajaan tersebut dan harus meninggalkan Elsa dan Ana sendirian. Elsa dan Ana sedih, akan tetapi harus mengerti bahwa Ayah dan Ibu mereka adalah Raja dan Ratu dari Kerajaan mereka, Arandelle. Akan tetapi di tengah perjalanan, orangtua mereka tewas dihadang badai dan ombak di laut, hingga kerajaan mengalami kekosongan pemerintahan dan menunggu putri Elsa beranjak dewasa. Ana semakin sedih karena kakaknya sama sekali tidak ingin bermain dengannya seperti dulu, dia bertanya-tanya setiap waktu, mengapa kakaknya menjauhi dia dan berusaha mengurung diri, seperti enggan menemui dunia luar.
Tibalah saatnya Putri Elsa dilantik menjadi Ratu bagi Arandelle menggantikan Ayah dan Ibunya. Putri Elsa takut karena kekuatannya tidak bisa ia kontrol dan sembunyikan. Akan tetapi dia mencoba untuk menaklukan rasa takutnya tersebut. Putri Ana, adik dari Putri Elsa pun telah beranjak dewasa. Ia senang karena pada saat penobatan kakaknya nanti ia tidak lagi sendirian dan bisa bermain dengan semua orang. Tingkahnya yang naif membuat dia terpikat kepada Hans, putra ke-9 dari kerajaan tetangga.
Di tengah pesta, Hans dan Putri Ana berniat untuk menikah dan meminta restu dari Ratu Elsa. Ratu Elsa marah karena kenaifan adiknya tidak dapat dimengerti olehnya hingga terjadi pertengkaran antara Ratu Elsa dan Putri Ana. Secara tidak terkontrol Ratu Elsa mengeluarkan kekuatannya dan membuat warga Arandelle menjadi takut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar