Senin, 29 September 2014

KISAHKU (ARTIKEL PENGALAMAN PRIBADI)



Saya akan mencoba menceritakan kisah yang menurut pengalaman saya menginspirasi bagi diri saya, dan mungkin juga bisa menginspirasi orang-orang yang membaca dan mendengarkan penuturan kisah saya ini.
            Nama saya Yanilia Vertiwi Hutauruk, teman-teman biasa memanggil saya dengan panggilan Nila. Saya adalah orang berdarah batak, yang kebetulan tinggal di tanah sunda. Seperti orang-orang batak pada umumnya, kedua orang tua saya adalah perantau yang kemudian memberanikan diri membuka usaha di kota orang. Sambil mengadu nasib, kedua orang tua saya secara tidak sengaja berjodoh dan akhirnya menikah hingga mempunyai keturunan yang bisa dibilang tidak menghargai salah satu program pemerintahan, yaitu program KB yang berbunyi “dua anak cukup, lelaki ataupun perempuan, sama saja”-hehe. Mengapa saya bilang begitu ? Bisa kalian bayangkan di abad ke-21 ini, dalam kemerdekaan Indonesia yang sudah memasuki 69 tahun, di tahun 2014 ini, masih saja ada orang tua yang berpikir bahwa banyak anak, banyak rejeki dan orang tua saya salah satunya. Oke, langsung saja kita memasuki cerita saya berikut ini.
            Saya adalah anak ke-3 dari 7 bersaudara. Terkadang, saya malu untuk mengakui bahwa saya 7 bersaudara, karena saya sering sekali dilecehkan oleh beberapa guru saya pada waktu saya SMA. Tapi sekarang saya sadar, guru-guru saya mungkin hanya iri, karena orang tua saya adalah orangtua yang sangat keren menurut saya. Kenapa ? Mereka mempertanggungjawabkan pendidikan anak-anaknya sampai sarjana, semua anak-anaknya. Bukan hanya mempertanggungjawabkan pendidikan anak-anaknya sampai sarjana, akan tetapi, kami diarahkan untuk memilih apa yang menjadi minat kami. Seperti yang dilakukan oleh kedua orangtua saya pada adik saya, anak ke-4, yaitu Yosepha. Yosepha memiliki cita-cita ingin menjadi dokter. Orangtua saya tidak tanggung-tanggung mengarahkannya langsung pada fakultas kedokteran, bukan pada STIKES yang hanya 3 tahun. Padahal saat saya masih dalam pendidikan kuliah. Bisa kalian bayangkan uang orangtua saya berapa ? Bisa kalian bayangkan uang yang ada pada orang tua saya hanya lewat begitu saja. Sedih memang. Tapi orangtua saya mengambil resiko itu.
            Akan tetapi, di balik kebaikan orangtua saya, ada satu sifat dari (mungkin) semua orangtua punya, yaitu membanding-bandingkan anaknya. Membanding-bandingkan anaknya ? Ketujuh anaknya ? Hahaha. Lucu tapi menyakitkan buat saya. Mengingat saya dibanding-bandingkan dengan kakak-kakak saya yang pertama dan kedua. Tahukah kalian bahwa terkadang menyebalkan mempunyai dua kakak yang pintar dan IQ-nya diatas rata-rata ? Yap, itu yang saya rasakan. Apalagi adik saya, anak ke-4 dan ke-5 ternyata juga superior dan mereka membuktikannya dengan sewaktu SMP mereka masuk kelas akselerasi. Sedangkan saya ? Saya mungkin tidak terlalu pintar dalam pelajaran. Bukan tidak terlalu pintar, orangtua saya menyebut saya malas. Hahaha, iya memang saya orang yang malas. Saya sangat malas untuk mengerjakan pekerjaan rumah dan itu saya lakukan dari mulai SD. Hehehehe. Malas adalah salah satu kekurangan saya, di SMA, saya mengubah itu semua. Caranya ? Saya akan bertanya tugas mana yang deadlinenya pada keesokan hari, itulah yang akan saya garap malamnya. Dan saya sangat berbakat dalam deadline. Ide selalu muncul pada waktu deadline. Hahahaha. Di samping itu, saya punya bakat yang lain. Dulu waktu TK, saya pernah mengikuti lomba nyanyi, tapi tidak menang. Saya kesal pada diri saya sendiri, kenapa ? Karena menurut saya, mereka yang juara suaranya tidak lebih bagus dari suara saya. Hehehehe. Dan karena itu, saya meminta orangtua saya agar mengembangkan bakat dan minta saya di bidang olah vokal dengan les vokal. Sekitar 3 bulan saya les vokal, akhirnya saya kembali mengikuti lomba nyanyi. Waktu itu saya kelas 1 SD. Lomba nyanyi itu diadakan oleh suatu toserba di kota saya, dan saya menang, juara 1. Hehehe. Bangga dan senang bercampur aduk. Sesudah itu saya selalu melatih vokal saya sendiri dan mengikuti setiap lomba vokal. Berbagai penghargaan saya raih. Saya buktikan pada orangtua saya, walaupun saya malas, saya mempunyai minat yang tinggi di bidang seni. Yang saya tau, bila manusia mempunyai minat dan bakat di bidang seni adalah salah satu ciri orang ber-IQ tinggi, jadi saya sama juga dengan kakak-kakak dan adik-adik saya. Hehehe. Selain itu, sewaktu SMA juga saya kembali membanggakan orangtua saya dengan menjadi penyiar radio komersil di kota saya. Terkenal dan banyak pendengar yang suka dengan suara saya jika saya siaran. Hihihihi, itu sangat membanggakan orang tua saya, karena setelah itu saya mendapatkan berbagai tawaran MC di beberapa acara. Tapi itu hanya berlangsung selama 2 tahun, karena saya harus fokus pada ujian akhir saya di SMA. Dari cerita saya bisa saya simpulkan bahwa; semua orang unik dengan caranya sendiri. Jangan pernah menyerah karena omongan orang lain, buatlah semua omongan buruk itu sebagai ‘suplemen’ penyemangat untuk membuktikan bahwa kamu bisa lebih dari apa yang orang kira tentang kita. Cuci dan beli semua hinaan orang dengan semangat, positive thinking, dan prestasi kalian tentunya. Hehehe, terima kasih. 

Pernahkah kamu demikian ??? (ARTIKEL BEBAS)



Pernahkah kalian merasa sangat sibuk sampai kalian merasa waktu untuk duduk saja kalian tidak punya ? Atau mungkin kalian pernah merasa ingin sekali menambahkan waktu dalam satu hari yang dikarenakan kegiatan yang padat ? Sebenarnya, mengapa hal itu bisa sangat membebani kita ? Apa saja yang bisa hilang ketika kita melewatkan waktu kita dengan sia – sia ?

Sibuk dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dapat dimaknai sebagai (1) banyak yang dikerjakan; (2) giat dan rajin (dalam mengerjakan sesuatu), (3) penuh dengan kegiatan (misalnya orang yang berlalu lalang, mobil – mobil bersimpang siur). Dapat ditarik kesimpulan bahwa sibuk berkaitan dengan kegiatan / aktivitas yang dilakukan oleh manusia. Kegiatan yang dilakukan oleh manusia sangat beragam. Secara pribadi, saya orang yang paling malas untuk menjadwal kegiatan dalam sehari. Tapi tahukah kalian bahwa rahasia dari beberapa orang sukses itu diantaranya adalah dapat menyusun dan membagi kegiatannya dalam satu hari ?

Waktu yang kita miliki dalam satu hari adalah 24 jam. Kegiatan kita umumnya memakan waktu sebanyak satu sampai lima jam dalam sehari. Porsi dari kegiatan yang kalian jalani berbeda – beda levelnya. Ada yang penting, sangat penting, sangat penting sekali, bahkan darurat. Pernahkah kalian merasa sangat sibuk sampai kalian merasa waktu untuk duduk saja kalian tidak punya ? Atau mungkin kalian pernah merasa ingin sekali menambahkan waktu dalam satu hari yang dikarenakan kegiatan yang padat ? Hal tersebut terjadi karena ketika kita tidak mempunyai manajemen waktu yang baik dalam pengaturan jadwal kita. Manajemen waktu yang baik akan selalu berbanding lurus dengan keberhasilan kita mendapatkan sesuatu, entah itu berupa ilmu maupun pengalaman atau bisa jadi materi (dalam bentuk uang). Manajemen waktu yang tepat adalah pembagian jadwal kegiatan sehari – hari berdasarkan skala prioritas. Bagaimana cara mengukur skala prioritas dalam kegiatan yang akan kita lakukan ? Menurut saya pribadi, skala prioritas yang menjadi tolak ukur dalam menentukan kegiatan mana yang penting dan tidak penting yaitu kembali kepada seberapa besar dampak yang kita terima ketika kegiatan itu kita lewatkan. Karena saya masih dalam pendidikan formal, maka kegiatan yang masuk dalam skala prioritas adalah kegiatan yang menunjang saya dalam pendidikan formal yang sedang ditempuh.

Dengan demikian, skala prioritas yang tepat dan manjemen waktu yang baik akan membawa kita pada kesibukan yang baik akan tetapi skala prioritas dan manajemen waktu yang salah akan membawa kita pada kesibukan yang sia – sia. Maka dari itu, gunakanlah waktumu sebaik-baiknya agar kelak tidak akan menyesal di akhir nanti. Jangan sampai kesibukan yang sia – sia mengejarmu akan tetapi kejarlah kesibukan yang bermanfaat dengan manajemen waktu yang baik. Selamat bermanajemen waktu ria ya ! :)

Senin, 15 September 2014

REVIEW FILM : ESCAPE PLAN (2013) (ARTIKEL BEBAS)



Pernahkah kalian menonton film “escape plan” ? Film aksi yang diproduksi oleh Summit Entertainment ini dikemas dengan cara yang menarik dan ringan, bayangkan saja sebuah film yang diangkat hanya bertemakan sistem keamanan sebuah penjara. Film berdurasi 1 jam 55 menit ini sukses membuat penontonnya dipaksa menggunakan logikanya untuk membantu sang pemeran utama dalam meloloskan diri dari penjara. 

Kisah ini berawal dari Bendwater Federal Penitentiary/BDX Bendwater, sebuah penjara di Colorado yang menggunakan sistem keamanan berstandar tinggi yang tengah diuji coba oleh Ray Breslin (Sylvester Stallone) dari sebuah perusahaan pembobol penjara berstandar tinggi. Penjara ini memang sengaja diuji coba agar pemerintah setempat tahu kekurangan dari penjara ini. Setelah berhasil kabur akhirnya Ray Breslin membeberkan pada Kepala Penjara BDX Bendwater kekurangan dari penjara yang dia buat sehingga Ray Breslin bisa keluar dengan mudahnya dari penjara tersebut. Setelah misinya ini, Ray dimintai tolong oleh agen CIA (Central Intelligence Agency) untuk membobol sebuah penjara yang disebut dengan "The Tomb", penjara yang penjagaannya sangat ketat dan tinggi. Agen ini sudah memperingatkan bahwa tidak ada yang bisa keluar dari penjara ini karena penjara ini adalah penjara untuk orang-orang tertentu yang memang "disponsori" oleh pihak tertentu agar tidak bisa ditemukan.

Singkat cerita, dengan penyamaran yang lengkap dan identitas baru, Ray masuk ke dalam "The Tomb". Tanpa disangka, dia terjebak dan nyaris menyerah. Akan tetapi dia bertemu dengan Porthos (Arnold Schwezenger) dan berusaha kabur bersama dengan Porthos. Dengan segala cara dan upaya, Ray dan Porthos akhirnya berhasil membobol "The Tomb". 

Film ini mengajarkan pada kita bahwa kerjasama tim sangat bermanfaat dalam segala kondisi. Kita juga diingatkan bahwa apa yang manusia buat, selalu ada batasannya. Jangan bermegah diri dan menjadi sombong dengan hal yang semu juga mengejar ambisi yang ada dunia ini, karena semua ini hanya sementara. Buat kamu yang belum nonton film ini, saya merekomendasikannya untuk ditonton :)
Oiya, film ini mulai premier di bioskop pada tahun 2013, jadi buat kamu yang ketinggalan dan belum sempat melihat film ini, silahkan cari versi DVD-nya di toko kaset kesayangan kamu ya, happy watching :)